Pembahasan Materi Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit - Kimia SMA Kelas X

Pembahasan Soal-soal Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit - Kimia SMA Kelas X
Apabila rekan-rekan saat ini sedang belajar pelajaran kimia khususnya di pada Bab Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit, mungkin sedikit memerlukan penjelasan lanjut berkenaan dengan hal itu.

Definisi Larutan Elektrolit

Berdasarkan terjemahan bebas dari Wikipedia, yang dimaksud larutan elektrolit adalah seperti ditulisakan di bawah ini:

Elektrolit adalah suatu zat yang larut atau terurai ke dalam bentuk ion-ion dan selanjutnya larutan menjadi konduktor elektrik, ion-ion merupakan atom-atom bermuatan elektrik. Elektrolit bisa berupa air, asam, basa atau berupa senyawa kimia lainnya. Elektrolit umumnya berbentuk asam, basa atau garam. Beberapa gas tertentu dapat berfungsi sebagai elektrolit pada kondisi tertentu misalnya pada suhu tinggi atau tekanan rendah. Elektrolit kuat identik dengan asam, basa, dan garam kuat. Elektrolit merupakan senyawa yang berikatan ion dan kovalen polar. Sebagian besar senyawa yang berikatan ion merupakan elektrolit sebagai contoh ikatan ion NaCl yang merupakan salah satu jenis garam yakni garam dapur. NaCl dapat menjadi elektrolit dalm bentuk larutan dan lelehan. atau bentuk liquid dan aqueous. sedangkan dalam bentuk solid atau padatan senyawa ion tidak dapat berfungsi sebagai elektrolit.

Dalam bahasa sederhana, larutan elektrolit adalah sebuah campuran dari suatu dua macam zat atau lebih, yang secara kimia bisa terjadi reaksi ionisasi dari zat tersebut. Atau dengan bahasa yang lain, larutan elektrolit adalah sebuah larutan (campuran sebuah zat menjadi berwujud larutan-bukan padatan) yang ketika diujicoba dengan perangkat alat elektrolisis bisa menunjukkan penghantaran sebuah arus listrik.

Bukti keberadaan reaksi ionisasi tersebut dengan keberadaan nyala lampu dari alat elektrolisis tersebut. Sehingga, kesimpulan sederhana tentu bisa tidaknya sebuah larutan yang bisa menjadi sebuah konduktor (penghantar) arus listrik.

Itu pemahaman secara makro (luas). Jika ditelisik lebih dalam, tentu ada hal tertentu yang mengakibatkan larutan tersebut bisa menghantarkan arus listrik. Tidak lain dan tidak bukan adalah dengan adanya reaksi ionisasi dari larutan tersebut.

Reaksi ionisasi ini bisa diartikan sebagai sebuah reaksi kimia yang menyebabkan sebuah senyawa terionisasi (terurai penyusun senyawa tersebut) menjadi sebuah ion yang bermuatan listrik positif dan negatif.

Pembagian Larutan Elektrolit

Larutan elektrolit dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu:
  1. Larutan elektrolit kuat
  2. Lerutan elektrolit lemah
Larutan elektrolit kuat adalah sebuah larutan yang bisa dengan mudah melakukan proses ionisasi. Dengan begitu, secara praktikum, hal ini akan dibuktikan dengan keberadaan nyala lampu yang terang jika diuji coba menggunakan perangkat alat elektrolisis. Lihatlah gambar di bawah ini:
Nyala lampu terang -tes uji larutan elektrolit
Nyala lampu terang -tes uji larutan elektrolit
Coba bedakan dengan nyala lampu sesuai gambar di bawah ini:
Nyala lampu redup - tes uji larutan elektrolit
Berdasarkan kedua fenomena uji laboratorium di atas, didapatkan dua hal berikut ini:
  1. Larutan elektroilit kuat bisa menyebabkan nyala lampu menjadi terang
  2. Larutan elektroilit lemah bisa menyebabkan nyala lampu menjadi redup
Lalu sebenarnya larutan apa yang tergolong elektrolit kuat dan lemah?
Secara garis besar, hal ini sesuai kesimpulan yang diperoleh, yakni:

  1. Larutan Elektrolit kuat dari zat asam kuat dan basa kuat
  2. Larutan Elektrolit lemah berasal dari zat asam lemah dan basa lemah
Namun apakah setiap zat asam kuat bisa menjadi penghantar arus yang baik?

Secara teoritis, sebenarnya zat asam adalah sebuah zat yang bisa terionisasi. Namun kenyatannya, apabila (contohnya) ada sebuah garam dengan sifat asam yang tinggi dalam bentuk padatan dimasukkan ke dalam air, maka ia tidak akan bisa menjadi elektrolit. Karena garam tersebut masih akan sulit unutk terionisasi. Sehingga, cara mudah untuk menjadikan garam tersebut bisa menjadi larutan elektrolit adalah dengan cara dicairkan terlebih dahulu, sehingga menjadi larutan garam.

Dengan begitu, larutan garam akan dengan mudah terionisasi sehingga akan menjadi penghantar arus yang baik.

Berikut ini beberapa contoh dari larutan elektrolit:

  1. Elektrolit kuat seperti HCl, HBr, HI, HNO3, H2SO4, KOH, NaCl, MgBr2, Na2SO4, Ba(NO3)2, NH4Cl
  2. Elektrolit lemah seperti larutan Amonia, larutan cuka, larutan H2S.

Pengertian Senyawa Ion


Senyawa ion adalah senyawa yang terdiri atas ion-ion dan atom-atom yang tergabung dalam larutan ion. Contohnya adalah senyawa ion CuCl2, MgCl2,  Walaupun pada dasarnya senyawa ion terbentuk dari ion negatif dan positif yang saling berikatan, tidak selamanya ion jika dilarutkan akan menjadi larutan elektrolit.

Senyawa Kovalen Polar

Walaupun di penjelasan di atas disebutkan bahwa larutan yang tidak terionisasi secara bawaan adalah tergolong non elektrolit, namun hal itu tidak berlaku pada senyawa kovalen polar. Senyawa kovalen polar jika sudah terlartu di dalam air tetap akan menjadi larutan elektrolit alias bisa menghantarkan arus listrik.

Contohnya adalah NH3, HCl, H2SO4 (asam sulfat) dan Ca(OH)2.

Demikian sekelumit ringkasan dari Pembahasan Materi Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit - Kimia SMA Kelas X. Semoga bemanfaat.


Salam.

0 Response to "Pembahasan Materi Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit - Kimia SMA Kelas X"

Silakan masukkan komentar Sobat di bawah ini. Komentar di luar topik dan menanamkan link hidup atau mati tidak akan dimunculkan. Terimakasih. Salam