Proses Pembentukan dan Pengolahan Minyak Bumi di Indonesia

Proses Pembentukan dan Pengolahan Minyak Bumi di IndonesiaProses Pembentukan dan Pengolahan Minyak Bumi di Indonesia

Minyak bumi merupakan sebuah bahan bakar yang sangat pokok bagi keberlangsungan kegiatan manusia. Berbagai sendi kehidupan saat ini memang menggunkan bahan vital yang satu ini, yakni minyak bumi.

Namun tahukah Anda bagaimana minyak bumi ini terbentuk? Lantas bagaimanakah cara manusia mengolahnya agar bisa digunakan untuk keperluan kehidupan ini? Berikut penjelasannya.

Artikel lanjutan: Penggunaan Residu Minyak Bumi dalam Kehidupan Manusia

Proses Pembentukan dan Pengolahan Minyak Bumi di Indonesia

Pada dasarnya, minyak bumi berada pada lapisan bawah dalam struktur penyusun bumi, namun tidak sampai pada bagian core atau inti bumi. Minyak bumi dan gas alam merupakan sisa tumbuhan dan hewan kecil serta tumbuhan yang telah berjuta-juta tahun mati atau jasad renik (mikro) yang mati serta menumpuk baik di lautan dasar maupun di dalam tanah serta mengalami sedimentasi (pengerasan).

Dengan berjalannya waktu, akhirnya wujud sedimentasi tersebut (batuan) kemudian mengalami perubawahn wujud menjadi minyak bumi dan gas alam. Ada juga sebagian fosil-fosil tumbuhan yang terkubur dan tersedeimentasi tersebut menjadi batu bara yang kita kenal saat ini.

Sebagian minyak bumi dan gas alam akan mengalir ke atas permukaan (bertekanan lebih rendah) dan sebagian lagi terperangkap di dalam batuan berpori-pori kecil. Akibat adanya pergerakan lempeng bumi berdmpak pada pelengkungan lapisan batuan tersebut dan membentuk sebuah wadah bagi minyak bumi dan gas alam (natual gas) tersebut.

Lalu bagaimana cara menentukan lokasi perangkap tempat minyak bumi dan gas alam terebut?

Para ahli Geofisika menggunakan metode Geolistrik atau menggunakan pemanfaatan GEM (Gelombang Elektomagnetik). Langkah penting sebelum memperoleh minyak bumi dan gas alam adalah dengan menentukan titik lokasinya terlebih dahulu dengan metode di atas tadi.
Tanda-tanda keberadaan minyak bumi dan gas alam berdasarkan meode gelombang Elektromagnetik tadi adalah dengan meneliti hasil data yang diperoleh, dengan membandingkan hasil pengukuran perubahan sifat medan magnet atau perubahan gravitasi bumi. Baru setelah itu diberikan sebuat sinyal kejutan sebagai wujud gelombang yang akan mentransmisikan sinyal ke bawah dan menembus bebatuan tersebut. Gelombang terebut akan terpantul ke atas dan diterima receiver dan akan dianalisis. Jika sudah memperoleh kesimpulan keberadaan minyak bumi dan gas alam tersebut, barulah dilakukan pengeboran tahap awal untuk memastikan kebenaran penelitian sebelumnya.
Read also: Kegunaan dan Fraksi Gas dalam Pengolahan Minyak Bumi dan Gas Alam (Natural Gas)

Tahap pengeboran dilakukan dengan menggunakan pipa-pipa yang digerakkan menggunakan mesin (metode modern). Ujung bor yang terbuat dari intan (biasanya) akan menembus bebatuan sampai titik lokasi keberadaan minyak bumi dan gas alam. Apabila memang benar sesuai perkiraan keberadaan minyak bumi dan gas alam itu benar, maka hasil pengeboran tersebut berwujud minyak mentah. 

Minyak mentah inilah yang akan diproses selanjutnya akan disalurkan ke kilang minyak melalui pipa-pipa dan akan diproses melalui metode Destilasi bertingkat dan akan menjadi bahan bakar yang kita gunakan saat ini, seperti Premium, Petralite, Pertamax, Pertamax Plus, Solar, Kerosin, Aftur, Aspal dll.

Demikian sekilas informasi mengenai Proses Pembentukan dan Pengolahan Minyak Bumi di Indonesia. Semoga bermanfaat buat kita semua, aamiin.

0 Response to "Proses Pembentukan dan Pengolahan Minyak Bumi di Indonesia"

Silakan masukkan komentar Sobat di bawah ini. Komentar di luar topik dan menanamkan link hidup atau mati tidak akan dimunculkan. Terimakasih. Salam